INI DIA SEJARAH DAN KEISTIMEWAAN JABAL UHUD, GUNUNG YANG DI JANJIKAN DI SURGA DAN SAKSI SYAHIDNYA PARA SYUHADA

Kategori : Umrah, Features, Wisata, Keislaman, Ibadah, Ditulis pada : 23 Januari 2025, 16:19:26

IMG-20250122-WA0061.jpg

SEJARAH JABAL UHUD

Ketika mendengar tentang Jabal Uhud atau Gunung Uhud, mungkin kita akan diingatkan dengan perang Uhud. Ya, keduanya memang memiliki keterkaitan.

Perang Uhud terjadi pada 15 Syawal 3 Hijriah atau pada bulan Maret 625 Masehi yang kemudian disebut dengan Perang Uhud.

Perang itu melibatkan antara kaum muslimin yang berasal dari Madinah dengan dipimpin oleh Nabi Muhammad saw dengan kaum musyrikin Quraisy dari Makkah.

Dalam perang ini terjadi ketidakseimbanan jumlah pasukan. Di mana pasukan kaum muslimin yang awalnya 1.000 orang, namun diketahui ada orang-orang munafik di dalamnya yang turut serta dalam perang itu mengundurkan diri dan kembali ke Madinah.

Jadi, pasukan muslimin di bawah Nabi Muhammad saw hanya berjumlah 700 orang. Sedangkan, pasuka musyrikin berjumlah 3.000 orang.

Awalnya pasukan muslimin sudah menampakkan kemenangan, namun ada pemanah di atas Gunung Arrimah yang tergoda dengan barang berharga milik kaum musyrikin yang ditinggalkan. Mereka pun meninggalkan posisi mereka itu.

Padahal Rasulullah saw sudah berpesan agar tidak meninggalkan tempat mereka. Namun, mereka melanggarnya, kecuali komandan Abdullah bin Jabir serta enam pemanah lainnya.

Karena kondisi itulah, Khalid bin Walid selaku komandan Quraisy yang kala itu belum masuk Islam, membawa pasukannya untuk berbelok arah ke belakang pasukan Islam dan inilah yang membuat pasukan muslimin mengalami kekalahan.

Dalam peristiwa tersebut ada 70 sahabat Nabi yang gugur. Salah satunya adalah Hamzah bin Abdul Mutholib yang asalah paman Nabi dan sangat membuat beliau merasa terpukul.

JABAL UHUD AKAN ADA DI SURGA

Anas bin Malik menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Sesungguhnya, Uhud adalah satu gunung yang mencintai kami, dan kami juga mencintainya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Sebuah riwayat juga menceritakan, Nabi Muhammad SAW pernah menaiki puncak Uhud bersama Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar al-Faruq, dan Sayyidina Utsman bin Affan. Setelah keempatnya berada di puncak, terasa Gunung Uhud bergetar.

Kemudian Nabi Muhammad SAW menghentakkan kakinya, dan bersabda, "Tenanglah kamu, Uhud. Di atasmu, sekarang adalah Rasulullah dan orang yang selalu membenarkannya, dan dua orang yang akan mati syahid." Tak lama setelah itu, Uhud berhenti bergetar.Demikian tanda kecintaan dan kegembiraan Uhud menyambut Rasulullah SAW.

 

JABAL UHUD SAKSI SYAHID PARA SYUHADA

Jabal Uhud menjadi saksi dari perang dahsyat antara kaum muslimin melawan kaum musyrikin. Peperangan ini dikenal dengan sebutan perang Uhud yang terjadi pada 15 Syawal 3 Hijriah atau sekitar bulan maret tahun 625 Masehi.

Dalam pertempuran tersebut, gugur 70 orang syuhada, diantaranya Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW.

Ahmad Hawassy dalam bukunya mengais Berkah di bumi sang Rasul, menjelaskan makam para syuhada Uhud yang terletak diantara Gunung Uhud dan Bukit Rumat.

 

JASAD PARA SYUHADA UHUD MASIH UTUH SETELAH RIBUAN TAHUN

Sewaktu terjadi banjir di Madinah, makam 70 orang syuhada perang Uhud ikut dilanda banjir. Setelah banjir surut, jenazah para sahabat pun akhinya terlihat keluar makam.

Istimewahnya, jasad jenazah masih dalam keadaan masih utuh, bahkan darahnya masih mengalir dan jasadnya berbau harum. Jenazah para sahabat kemudian dimakamkan kembali seperti semula tapi tidak lagi diberi nama-nama pada nisan tersebut kecuali jenazah paman Rasulullah, Hamzah RA karena dikenali dari luka dibagian dadanya dan memiliki postur tinggi besar.

Jenazahnya masih berdarah dan harum. Bahkan tangannya masih memegang luka akibat terkena tombak dan luka ini masih keluar darah walaupun sudah beberapa ribu tahun dimakamkan.

Kemudian ada juga jenazah Abdullah binJaz ra yang makamnya diberi nisan karena dikenali dari telingadan hidungnya yang terpotong akibat diikat benang. Kedua orang inilah yang sekarang nisanya ada di Uhud.

 

JASAD HAMZAH BIN ABDUL MUTTHALIB TIDAK MEMBUSUK DI JABAL UHUD

Hamzah bin Abdul MUtthalib ra, sahabat sekaligus Paman Rasulullah SAW adalah orang yang mati syahid saat perang Uhud. Jasadnya tidak mengalami pembusukan dan masih utuh.

Sebelum makamnya dipindahkan karena dilanda banjir, pernah juga sebelumnya makam ini dipindahkan oleh sang anak, Jabir bin Abdillah.

Jabir bin Abdillah bercerita, "Menjelang perang Uhud, ayahku memanggilku pada malam hari. Ia berkata: "Aku merasa akan menjadi orang yang paling pertama gugur di antara para sahabat Nabi SAW. Sungguh aku tidak meninggalkan sesuatupun yang lebih ku sayangi selain engkau, disamping Nabi Muhammad. Sesungguhnya aku memiliki hutang, maka lunasilah. Dan bersikap baiklah kepada saudara-saudara perempuanmu."

Keesokan harinya saat Perang Uhud, ia pun menjadi orang yang pertama gugur. Ia dimakamkan bersama orang yang lain dalam satu lubang kubur. Tetapi hatiku merasa kurang nyaman membiarkan ayahku satu lubang kubur bersama orang lain. Enam bulan kemudian, aku membongkar makamnya dan mengeluarkannya, jasadnya masih tetap utuh sama seperti pertama kali aku menguburkannya." (HR. Bukhari)

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id