Sejarah Sa’i di Safa dan Marwah: Kisah Hajar & Ismail

Kategori : Umrah, Features, Wisata, Paket Umrah, Ditulis pada : 26 September 2025, 11:30:39

Sejarah Sa’i di Safa dan Marwah: Kisah Hajar dan Ismail yang Penuh Hikmah

Gambar WhatsApp 2025-09-26 pukul 11.36.38_e0c5234a.jpg

Bagi setiap jamaah yang menunaikan ibadah Umrah maupun Haji, ada satu rangkaian penting yang tidak boleh ditinggalkan, yaitu Sa’i. Sa’i adalah berjalan atau berlari kecil bolak-balik antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
Ritual ini bukan sekadar aktivitas fisik, melainkan mengandung makna spiritual yang dalam. Sejarah Sa’i berasal dari kisah perjuangan Hajar dan Ismail, yang hingga kini menjadi teladan bagi umat Islam di seluruh dunia.


Dalil Al-Qur’an tentang Sa’i

Allah ﷻ menjelaskan bahwa Safa dan Marwah merupakan bagian dari syiar-Nya:

إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِن شَعَائِرِ اللَّهِ ۖ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا ۚ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ

“Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barangsiapa yang berhaji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 158)

Ayat ini menegaskan bahwa Sa’i adalah ibadah yang disyariatkan dan memiliki kedudukan agung dalam Islam.


Sejarah Sa’i: Kisah Hajar dan Ismail

Sejarah Sa’i bermula ketika Nabi Ibrahim عليه السلام, atas perintah Allah ﷻ, meninggalkan istrinya Hajar dan putranya Ismail yang masih bayi di lembah Mekkah yang tandus. Saat itu, tidak ada sumber air, makanan, maupun penduduk.

Ketika bekal mereka habis, Hajar mendengar tangisan Ismail yang kehausan. Dengan penuh kasih sayang, ia berlari ke bukit Safa untuk mencari pertolongan, lalu ke bukit Marwah. Harapan demi harapan ia panjatkan, namun tidak ada yang datang.

Hajar terus berusaha tujuh kali bolak-balik antara Safa dan Marwah. Hingga akhirnya, Allah ﷻ mengutus malaikat Jibril yang menghentakkan kakinya ke tanah. Dari hentakan itu, keluarlah mata air zamzam yang hingga kini tak pernah kering.


Hadis tentang Keutamaan Sa’i dan Air Zamzam

Rasulullah ﷺ bersabda:

ماء زمزم لما شرب له
“Air zamzam sesuai dengan niat orang yang meminumnya.”
(HR. Ibnu Majah, Ahmad)

Tentang Sa’i, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Lakukanlah Sa’i, karena Allah telah mewajibkan Sa’i atas kalian.”
(HR. Ahmad dan An-Nasa’i)

Hadis ini menegaskan bahwa Sa’i bukan sekadar tradisi, tetapi ibadah yang wajib dijalankan oleh jamaah Umrah maupun Haji.


Makna Sa’i dalam Umrah

  1. Keteguhan Hajar – Mengajarkan kesabaran dan usaha tanpa putus asa.

  2. Ikhtiar dan Tawakal – Sa’i menjadi simbol bahwa manusia harus berusaha, namun hasilnya tetap diserahkan kepada Allah.

  3. Keajaiban Zamzam – Bukti bahwa pertolongan Allah datang di saat hamba-Nya bersungguh-sungguh.

  4. Pelajaran Bagi Jamaah – Sa’i bukan hanya gerakan fisik, melainkan perjalanan iman, doa, dan keyakinan.


Sejarah Sa’i di Safa dan Marwah adalah kisah abadi tentang Hajar dan Ismail, simbol perjuangan, doa, dan pengorbanan. Saat jamaah menunaikan Sa’i dalam Umrah, sesungguhnya mereka sedang menghidupkan kembali kisah penuh hikmah tersebut.

Dengan memahami makna Sa’i, ibadah Umrah tidak hanya menjadi perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan hati menuju Allah. Semoga setiap langkah Sa’i kita diberkahi dan menjadi jalan menuju ampunan Allah ﷻ.

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id