Sejarah Hajar Aswad, Keistimewaan Batu Hitam yang asalnya dari Surga

Kategori : Features, Ditulis pada : 04 Maret 2023, 00:55:21

Berkunjung ke Baitullah untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah, tak lengkap rasanya jika tak menyentuh Hajar Aswad. Ya, batu hitam yang disebut berasal dari surga ini tentu menarik perhatian umat muslim karena banyak keistimewaannya. Tak puas hanya melihat, bahkan jamaah berlomba untuk dapat mencium Hajar Aswad ini. Apa sih, keistimewaan dari batu ini dibanding dengan batu-batu lainnya?

40.jpg

Photo by Rostyslav Savchyn on Unsplash

Berikut ini sejarah dan keistimewaan Hajar Aswad yang harus Anda ketahui, sehingga Anda dapat memahami kenapa umat muslim berusaha untuk dapat mencium Hajar Aswad waktu melaksanakan ibadah haji dan umrah di Baitullah.

Asal-Usul Hajar Aswad, Batu Hitam yang Asalnya dari Surga

Hajar Aswad bukanlah batu kebanyakan, yang umum Anda jumpai di sekitar. Hal ini disebabkan batu ini bukan asli berasal dari bumi ataupun luar angkasa, namun diyakini sebagai batu yang asalnya dari surga. Seperti sabda Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Tirmidzi, “Hajar Aswad adalah batu yang berasal dari surga.”

Belum dipastikan bagaimana Hajar Aswad tersebut bisa sampai di bumi, apakah turun bersama dengan ketika turunnya Nabi Adam AS, atau malaikat yang membawanya dari surga dengan perintah Allah pada masa Nabi Ibrahim. Mengenai Hajar Aswad yang berasal dari surga ini, diyakinkan dengan beberapa fakta penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan yang menggungkapkan bahwa Hajar Aswad mempunyai struktur dan karakteristik yang tak sama dengan batuan yang berasal dari bumi maupun luar angkasa.

Disebut Hajar Aswad sebab batu ini berwarna hitam, nama ini diambil dari kata dalam bahasa Arab yakni ‘Hajar’ yang berarti batu dan ‘Aswad’ yang berarti hitam. Namun, tahukah Anda bahwa awalnya hajar aswad warnanya putih, lebih putih dari susu. Kemudian warnanya berubah jadi hitam sebab perbuatan dosa yang dilakukan oleh anak Adam. Hal ini diperkuat dalam sebuah hadits berikut:

Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW telah bersabda, ”Hajar Aswad itu turun dari surga, warnanya lebih putih dari susu, dosa-dosa manusia lah yang membuat warnanya menjadi hitam.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Al Baihaqi)41.jpg

Photo by Haydan As-soendawy from Pexels

Namun, nantinya Hajar Aswad ini akan berubah warna menjadi seperti aslinya. Sebab segala sesuatu yang asalnya dari surga akan kembali ke surga sebelum hari kiamat. Ada pula yang menyebut, Hajar Aswad itu terang dan bersinar bahkan manusia tidak dapat melihatnya saking terangnya jika saja Allah tak memadamkan kilaunya.

Kisah Peletakan Hajar Aswad di Zaman Rasulullah

Awalnya, Hajar Aswad ditemukan oleh Nabi Ismail lalu oleh Nabi Adam diletakkan di atas pondasi Ka’bah. Ada kisah yang menyebutkan bahwa Hajar Aswad ini dibawa langsung oleh Malaikat Jibril dari surga pada Nabi Ismail, lalu ia berikan ke ayahnya yaitu Nabi Ibrahim.

Sebelum diletakkan di salah satu sisi Ka’bah, Nabi Ibrahim membawa Hajar Aswad tersebut thawaf Ka’bah sebanyak 7 kali sambil menciuminya. Itulah pertama kali Hajar Aswad ditaruh dekat dengan Ka’bah kemudian terus dijaga. Namun, Hajar Aswad pernah berpindah tempat disebabkan banjir bandang yang melanda Kota Makkah.

Saat itu, Kaum Quraisy berdebat hebat dan saling berselisih pendapat tentang siapa yang berhak meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempatnya semula. Maka, ada yang mengusulkan bahwa mereka akan meminta pendapat kepada orang yang terkenal paling jujur yaitu Muhammad bin Abdullah.

Lalu, dengan bijak beliau berkata, “Ambilkan aku sepotong kain,” kemudian dibawakan lah satu lembar kain putih yang dibentangkan dan beliau meletakkan Hajar Aswad di atasnya. Kemudian, beliau berkata, “Hendaknya tiap kabilah memegang ujung-ujung kain tersebut, dan membawanya ke dekat Ka’bah.” Maka, selesai sudah masalah tersebut dengan cara damai atas kebijaksanaan Nabi Muhammad yang saat itu usianya baru 30 tahun. 

Keutamaan Hajar Aswad

Hajar Aswad bukanlah batu biasa, akan tetapi batu yang sangat istimewa bagi umat muslim. Ada beberapa keutamaan yang pastinya dapat membuat Anda makin ingin menyentuh dan menciumnya langsung di tanah suci. Apa saja keutamaan dari Hajar Aswad ini?

Batu yang asalnya dari surga

Seperti yang telah dijelaskan di atas, Hajar Aswad merupakan batu yang asalnya dari surga. Diturunkan oleh Allah SWT sebagai bukti nyata kebesaran Allah. Belum pernah ditemui batu sejenis Hajar Aswad dalam sistem tata surya, jadi bukti bahwa batu hitam ini memang sungguh istimewa.

Berada di Masjidil Haram, dekat dengan Ka’bah

Keutamaan berikutnya yaitu Hajar Aswad terletak di dekat bangunan Ka’bah, tepatnya di sisi sebelah tenggara Ka’bah. Pastinya, Anda hanya bisa menemukan Hajar Aswad ketika menjalankan ibadah di Masjidil Haram, atau sewaktu menunaikan ibadah haji dan umrah. Tentunya, ini akan semakin memotivasi Anda untuk segera pergi haji maupun umrah bukan?

Menjadi titik permulaan dari thawaf

Hajar Aswad juga menjadi titik permulaan dari pelaksanaan salah satu rukun haji dan umrah yaitu thawaf. Thawaf adalah berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali bermula dari Hajar Aswad berakhir di Maqam Ibrahim. Sehingga, Hajar Aswad cukup istimewa keberadaannya.

Mengusap dan) menciumnya adalah sunnah Rasul

Hukum dari mengusap serta mencium Hajar Aswad adalah sunnah. Disebutkan bahwa Umar bin Khattab pernah melihat Rasulullah mengusap serta mencium Hajar Aswad, seperti yang disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari:

“Sungguh, aku mengetahui bahwa engkau (Hajar Aswad)) hanyalah sebuah batu, yang tidak memberikan manfaat ataupun kemudharatan bagiku. Jika saja aku tidak melihat Rasulullah SAW pernah menciummu (Hajar Aswad), maka aku juga tak mau untuk melakukannya.”

Hal ini menegaskan bahwa tujuan menyentuh dan mencium Hajar Aswad adalah semata-mata untuk mengikuti sunnah Rasullah semata. Dan mematahkan anggapan bahwa tujuannya untuk menyembah batu.

Menjadi saksi di hari kiamat bagi siapa saja yang mengusap dan menciumnya

42.jpg

Photo by Giorgio Parravicini on Unsplash

Tidak heran apabila para jamaah haji dan umrah yang tengah melaksanakan ibadah ingin mengusap dan mencium Hajar Aswad secara langsung. Sebab Nanti di Hari Kiamat, Allah akan mendatangkan batu ini menjadi saksi untuk siapa saja yang mengusap dan menciumnya. Sesuai dengan hadits riwayat dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda,

“Demi Allah, Allah kelak membangkitkan batu ini (Hajar Aswad) di yaumul akhir dengan mata dan mulut yang dapat berbicara. Sebagai saksi untuk siapa saja yang mengusap dan menciumnya dengan cara yang benar ketika di dunia.”

Itulah sejarah dan keutamaan Hajar Aswad yang perlu Anda ketahui. Semoga Anda semua dimampukan untuk beribadah ke Baitullah agar bisa menjadi salah satu orang yang berkesempatan untuk mengusap dan mencium Hajar Aswad, ya!

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id